Definisi kesehatan jiwa tersebut sangat ideal sehingga jika definisi tersebut dijadikan patokan maka banyak dari kita yang masuk dalam kondisi tidak sehat secara kejiwaan. Mengapa? Bukankah jika kita memiliki sifat iri hati maka kita sudah masuk dalam kondisi tidak sehat.
Banyak gangguan kejiwaan yang muncul pada kehidupan manusia diawali oleh rendahnya kecerdasan emosi karena tidak mampu mengendalikan dorongan emosionalnya, membebani jiwa dengan pikiran, perasaan dan perbuatan yang terus menerus mengganggu kesehatan jiwa dan raga. Walaupun demikian ada beberapa gangguan kejiwaan karena factor organis.
Gangguan jiwa juga dapat diartikan sebagai adanya kondisi atau situasi kejiwaan yang negatif, menyebabkan perilaku, pikiran, dan perasaannya tidak sesuai dengan lingkungannya.
Situasi Stres
Menurut Sutardjo A Wiramihardja, kondisi kejiwaan itu bisa saja berupa situasi stres. Stres itu sangat bervariasi. Yang menimbulkan gangguan disebut distress, sedangkan yang menggembirakan disebut eustress, dan yang tidak menimbulkan apa-apa atau netral disebut neustress. Ada banyak sumber stres, frustrasi, konflik, pressure, perubahan, dan keterbukaan. Frustrasi adalah suatu momen di mana individu mengalami suatu situasi tidak dapat lepas dari keadaan terhambat mencapai apa yang diinginkannya. Konflik, juga suatu momen di mana individu tidak dapat memilih opsi yang mungkin. Pressure juga suatu momen saat seseorang merasa terpaksa melakukan sesuatu yang tidak ingin ia lakukan. Perubahan adalah pergantian situasi atau kondisi yang tidak dapat ia tolerir, baik karena terlalu besar maupun terlalu cepat. Keterbukaan adalah suatu momen ketika seseorang tidak dapat menentukan apa, tempat, atau saat sesuatu dinyatakan/diekspresikan/didemonstrasikan serta apa, kapan, dan di mana sesuatu seharusnya tidak dinyatakan/dianggap pribadi (privacy).
Diingatkan juga oleh Sutardjo A Wiramiharja bahwa stres ringan tidak menimbulkan masalah dan pengaruh; yang bertaraf sedang bahkan dapat meningkatkan kualitas individu. Yang mendatangkan gangguan adalah stres yang berlebihan. Berat, ringan, atau sedang merupakan ukuran subjektif. Kemampuan yang dimiliki disebut stress tolerance. Jadi, seseorang yang mengalami stres adalah mereka yang toleransi terhadap stresnya lebih kecil daripada besarnya stres yang dirasakan/dihayati.
Klasifikasi Gangguan Kejiwaan
Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) menyusun klasifikasi gangguan kejiwaan sebagai berikut:
- Gangguan psikomatik (contoh: schizophrenia)
- Gangguan cemas (contoh:panic attack, phobia)
- Gangguan mood (contoh:bipolar mood, depression)
- Gangguan amnestic (contoh: amnesia)
- Gangguan dissosiatif (contoh: multiple personality)
- Gangguan somatisasi (contoh : hipokondria, pain, conversion)
- Gangguan tidur (contoh: insomnia, mimpi buruk)
- Gangguan makan (contoh: obesitas, anorexia, nervosa, bulimia)
- Gangguan seksual (contoh : premature ejaculation, dysparenia, vaginismus)
- Gangguan impuls (contoh : kleptomania, pyromania)
- Gangguan kepribadian (contoh: eksploitative, paranoia)
- Gangguan ketergantungan zat (contoh : alcohol addict, heroin addict)
- Gangguan factitious (contoh: munchausen)
- Gangguan penyesuaian diri (contoh: adjustment disorder)
Sumber: (Kabarsehat.com, Diolah dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar