Semua orang di dunia ini pasti tahu dampak negative rokok, bahkan si perokok itu sendiri. Tapi apa mereka tahu bahwa rokok juga membahayakan orang yang bukan perokok.. hmmm, kok bisa ya?
Nah berhubung sang suami yang perokok blum bisa menghentikan kebiasaan merokoknya, apalagi buah hati kami yang baru berumur 6 bulan sangat dekat dengan suami, khawatir dan cemas sangat tinggi karena ketakutan danesh anakku menjadi perokok pasif, yuk kita cari tahu bahayanya bagi lesehatan yang aktif ataupun yang pasif. Lebih bahaya pasif atau aktif?
Perokok Pasif yang di sebut Secondhand Smoke (SHS) or Environmental Tobacco Smoke (ETS) adalah orang-orang yang terpaksa harus menghirup asap rokok yang dihembukan oleh perokok aktif.Walau tidak langsung menghisap rokok, resiko terganggunya kesehatan perokok pasif sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perokok aktif, keduanya sama-sama menghirup asap rokok yang dihasilkan dari pembakaran rokok. Tapi perokok pasif terbilang lebih dirugikan karena sebenarnya dia mendapat dampak negatif dari sesuatu yang tidak dilakukan.
Tidak enak kan kalau kita harus ikut menanggung “hukuman” akibat dari “dosa” orang lain? Derita perokok pasif bertambah karena mereka juga ikut menghirup asap rokok yang kemungkinan sudah bercampur dengan pencemaran lingkungan lainnya seperti asap kendaraan bermotor, polusi udara, dsb. Padahal seperti yang kita semua tahu, tanpa campuran itupun, asap rokok sudah sangat berbahaya karena di dalam rokok terdapat :
- TAR atau Total Aerosol Residu, semacam zat sisa pembakaran tembakau yang sifatnya menempel pada paru-paru.
- Karbon monoksida atau CO, gas beracun yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen.
- Nikotin, salah satu obat perangsang yang merusak fungsi jantung dan membuat pemakainya kecanduan.
- Hidrogen Cyanide, gas yang sering dipakai untuk mengeksekusi terpidana hukuman mati.
- Ammonia, zat kimia yang terkandung dalam cairan pembersih lantai.
- Methanol, bahan bakar roket.
- Botane, bahan pembuat korek api.
Tapi, perokok pasif juga punya kemungkinan menghirup mainstream smoke ( asap utama yang dihisap si perokok) jika jaraknya cukup dekat dengan perokok aktif. Mainstream dan sidestream yang terpaksa dihisap oleh perokok pasif, kandungan bahan kimianya lebih tinggi dibandingkan asap rokok utamayang masuk ke tubuh si perokok aktif. Hal ini disebabkan karena tembakau terbakar pada temperature yang lebih rendah ketika okok sedang dihisap dan ini membuat pembakaran menjadi kurang sempurna yang efeknya akan mengeluarkan lebih banyak bahan kimia. Tapi jangan jadikan fakta diatas menjadi pembenaran untuk para perokok aktif. Bagaimanapun, perokok aktif jelas lebih beresiko terserang lebih banyak penyakit mematikan.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar