Minggu, 19 Juni 2011

SUNAT, KHITAN atau SIRKUMSISI

Bukan rahasia umum lagi kalo sunat, khitan atau sirkumsisi sangat di anjurkan untuk menjaga kesehatan organ intim diri sendiri maupun kesehatan pasangan.

Sunat adalah tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis. Frenulum dari penis dapat juga dipotong secara bersamaan dalam prosedur yang dinamakan frenektomi. Secara psikologis, sebaiknya sunat dilakukan saat anak sudah berani sehingga trauma psikis lebih minimal.


Sunat telah diketahui banyak memberi manfaat, khususnya untuk menjaga kebersihan organ penis.  Dari sekian banyak manfaatnya berikut penyakit yang dapat dicegah dengan sunat, diantaranya :



Penyakit kanker ganas dan praganas pada alat kelamin 
Sunat pada laki-laki memiliki dampak yang positif bagi kesehatan seperti dapat mengurangi resiko terkena infeksi virus hiv aids sebesar 60%, risiko virus herpes 28% dan resiko hpv sebesar 35% (sumber : National Institute for Allergy and Infectious Disease 2009). Jenis kanker ganas terbanyak adalah Squamous cell carcinomal. http://annewanpress.blogspot.com/


Sunat dapat mencegah terjadinya akumulasi sinegma yang mempunyai hubungan dengan terjadinya kanker ganas penis. Penis yang tidak disunat mempunyai kelembaban yang tinggi, berbagai mikroorganisme akan berkembang lebih cepat pada kondisi lembab, terutama infeksi jamur. Didalam lipatan preputium (kulit luar penis) tidak disunat biasanya terjadi penumpukan bahan yang dikeluarkan oleh kelenjar, yang disebut smegma. Smegma, yaitu zat lengket, berwama putih susu berbau tidak sedap (kadang amis) yang berasal dari lemak yang diproduksi tubuh yang bercampur keringat, bakteri, air mani dan sisa-sisa urine. Smegma bersifat karsinogen artinya merangsang timbulnya kanker pada penis maupun keputihan, infeksi mulut rahim dan menyebabkan kanker serviks pada pasangan.

Penyakit phimosis
Phimosis adalah suatu keadaan dimana ujung preputium mengalami penyempitan sehingga tidak dapat ditarik ke arah proximal (bawah), melewati glend (kepala penis), yang biasanya dapat mengakibatkan obstruksi air seni, bila hal ini di biarkan terus tanpa ada penanganan lebih lanjut akan mengakibatkan peradangan pada penis.


Penyakit paraphimosis
Paraphimosis ialah keadaan dimana preputium (kulit luar penis) yang dapat ditarik ke proximal melewati gland penis dengan sedikit tekanan tetapi sulit untuk dikembalikan ke depan seperti semula.

Condyloma Occuminuta (Veneral warta)
Ialah suatu kelainan kulit berupa vegetasi oleh Human papiloma virus (HPV) type tertentu yang bertangkai dengan permukaan berjonjot. Khitan diperlukan untuk membuang kelainan kulit preputium tersebut.

Mencegah penyakit berbahaya AIDS.
Keratinisasi kelenjar yang tak tertutup oleh kulit di ujung penis, cepatnya penis mengering setelah kontak seksual, mempersingkat harapan hidup HIV di penis setelah kontak seksual dengan pasangan dengan HIV-positif. Berkurangnya keseluruhan permukaan kulit di penis berarti berkurangnya sel yang menjadi sasaran empuk HIV. Padahal, sel yang empuk menjadi sasaran HIV ini banyak sekali terdapat di kulit ujung penis yang dibuang bila seorang pria bersunat. Kondom tetap perlu digunakan dalam setiap perilaku seksual yang berisiko.
Penis yang bersunat jauh lebih nikmat saat melakukan seks ketimbang yang tidak karena diantara gland (kepala) penis dengan batangnya ada lekukan, apabila lekukan itu ada sewaktu coitus (berhubungan) maka akan menambah kenikmatan bagi pasangan. Kepekaan kepala penisnya juga berkurang karena kepala penis sudah terbuka dan kebal karena gesekan celana hal ini bisa mencegah terjadinya ejakulasi dini. http://annewanpress.blogspot.com/



Dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar